LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA DASAR II
PERCOBAAN V
PENGENALAN GUGUS FUNGSI
Kiki Septia Aryanti
063101111018
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
BIOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SUKABUMI
2011 -2012
Hari/tanggal
: Senin/25 April 2011
Dosen
P`engampu : Salih Muharam M,Si.
Asisten
: Yoga Asmara
PENGENALAN GUGUS FUNGSI
I.
LATAR
BELAKANG
Hidrokarbon
adalah senyawa organic yang hanya terdiri dari karbon dan hydrogen. Dua sumber
utama hidrokarbon adalah minyak bumi (dan gas alam) serta batu bara. Minyak
bumi adalah campuran senyawa aromatic, terutama hidrokarbon alifatik.
Hidroaromatik terutama diperoleh dari batu bara. Hidrokarbon alifatik dibagi
menjadi alkane, alkena, alkuna yang berdasarkan ketidakjenuhan ikatan.
Untuk
membedakan alkane, alkena, dan aromatic Brom beradisi pada ikatan ganda
dua.Warna brom yang merah kecoklatan bila sudah bereaksi.Kalium permanganate
KMnO4, bereaksi dengan alkena, tetapi tidak dengan alkana dan
aromatic.Bukti berlangsungnya reaksi ialah lenyapnya warna ungu KMnO4
dan terbentuknya MnO2 yang coklat.Berbeda dengan hydrogen alifatik
tak jenuh, senyawa aromatic bersifat mantap.Pereaksi Br2 yang dapat
mendeteksi ketidakjenuhan ikatan tidak bereaksi dengan benzene, kecuali bila
ada katalis Fe3+.Demikian pula, benzene tak dapat dioksidasi dengan
KMnO4.Benzena memiliki bau yang khas, mudah terbakar, dan diduga
bersifat karsinogenik.Reaksi benzena umumnya berlangsung dengan suatu
elektrofil contohnya nitrasi.
Metanol
atau metil alcohol, CH3OH adalah anggota keluarga alcohol yang
paling sederhana.Walaupun demikian etanol CH3CH2OH lebih
sering dikenal sebagai antiseptic, pelarut obat-obatan dan zat kimia, dan
pengawet.Etanol adalah cairan jernih yang bersifat menarik air dengan segala
perbandingan, dan pada pencampuran ini terjadi kontraksi.
Berdasarkan
stuktur kerangka karbonya, alcohol dibagi menjadi alcohol primer, sekunder, dan
terisier.Keaktifan ketiga jenis alcohol tersebut terhadap preaksi sangat
berbeda, misalnya dalam reaksi oksidasi.
Semua
jenis alcohol dapat melepas air (dehidrasi) menghasilkan alkena apabila
dipanaskan dengan zat penarik air seperti H2SO4 pekat. Oksidasi dan dehidrasi
alcohol adalah reaksi penting dalam biokimia misalnya metabolism karbohidrat
dan lipid serta sintesis lipid.
Asam
karboksilat adalah asam lemah, karena
itu hanya sedikit mengurai dalam air memeberikan H+dan anion
karboksilat.Salah satu contoh asam karboksilat adalah asam asetat.Asam asetat
adalah cairan jenuh berbau sangat asam dan umumnya digunakan sebagai cuka. Asam
asetat yang kadarnya 100% pada suhu 16,6 akan membeku menjadi hablur
yang menyerupai es, dalam keadaan ini disebut juga cuka es.
Dijumpai
pula asam format atau asam semut, HCOOH.Asam format yang murni merupakan juga
cairan tak berwarna dan berbau menyengat, serta terasa perih bila mengenai
kulit.Senyawa ini larut dalam air, alcohol, dan eter pada segala perbandingan.
Disintesis dengan cara mengoksidasi dengan suatu hidroksida encer. Asam format
mudah dioksidasi menjadi CO2 dan H2O dan mudah kalium permanganat. Apabila
raksa (II) oksida dikocok dengan asam format maka sebagian melarut sebagai
raksa(II) format. Reaksi dapat digunakan sebagai uji kualitatif untuk asam
format (uji serullas)
Berlawanan
dengan asam karboksilat, ester yang merupakan turunan asam karboksilat,
mempunyai baud an rasa yang sedap, sering diisolasikan dengan buah-buahan dan
bunga. Pengesteran karboksilat dengan suatu alcohol menghasilkan ester adalah
reaksi yang dapat balik. Umumnya hanya 60% sampai 70% terbentuk pada
kesetimbangan
II.
TUJUAN
·
Mengenal perbedaan golongan senyawa
organic berdasarkan gugus fungsinya.
·
Membandingkan sifat fisik dan kimia dari
hidrokarbon,alcohol,fenol,asam karboksilat, dan senyawa aromatic.
·
Menguji reaksi gugus fungsi yang penting
dalam bidang kimia, biokimia, dan fisiologi.
III.
METODA
PERCOBAAN
3.1.
Alat
Alat
yang digunakan pada percobaan ini adalah pipet tetes, tabung reaksi, rak tabung
reaksi, kertas lakmus, gelas piala, pipet volumetric, dan balp.
3.2.
Bahan
Bahan yang dugunakan
adalah air, larutan brom, sikloheksana, toluena, CaCl4, KMnO4,
HNO3, H2SO4, etanol, asam asetat, asam format,
NH4OH, AgNO3, dan larutan raksa (II) klorida, CH3COOH,
alcohol, larutan brom, C6H5ONa.
3.3. Cara Kerja
Hidrokarbon
1.
Sifat fisik hidrokarbon.
Masukkan 10 tetes
sikloheksana dan toluene dalam tabung reaksi yang bersih dan kering. Tambahkan
10 tetes air kedalam masing-masing tabung, kocok dan perhatikan apakah
hidrokarbon larut dalam pelarut organic?
2.
Reaksi dengan brom
Masukkan 10 tetes
sikloheksana masing-masing dalam dua tabung reaksi yang kering dan basah.
Tambahkan dua tetes larutan brom dalam CCL4 (encer 5%) amatilah bila
terjadi reaksi. Letakan tabung reaksi yang berisi sikloheksana dan brom dibawah
lampu pijar dan perhatikan apa yang terjadi.sambil memegang tabung reaksi
dibawah lampu pijar, letakan kertas lakmus biru yang lembab kedalam tabung,
tetapi tidak sampai menyentuh cairan. Gas HBr yang timbul dari reaksi itu akan
mengubah warna kertas lakmus.
3.
Reaksi dengan KMnO4
Sediakan dua tabung
reaksi, tabung kesatu diisi dengan enam tetes
sikloheksana dan tabung kedua isi dengan enam tetes toluena.Kemudian tambahkan
masing-masing tabung dengan du tetes larutan KMnO4 2%.Perhatikan
warna yang timbul dan dalam waktu kira-kira 5 menit KMnO4 memberikan
warna cokelat.
Benzene
Campurkan
kedalam tabung reaksi yang kering
kira-kira 1ml HNO3 (pekat), dengan 2 ml H2SO4
(pekat) kemudian tabung reaksi di dinginkan terus dibawah air keran. Tambahkan
1 ml dan kocok dengan kuat kalau perlu
selama penambahan di dinginkan dibawah keran selama kira-kira 5 menit .Campuran
kemudian dituangkan kedalam gelas piala yang berisi air. Minyak kuning yang
kental (nitribenzena) akan mengendap pada dasar gelas piala, baunya yang
khas.tulis persamaan reaksinya?bila benzene di tambahkan berlebih sebagian akan
terapung di atas air. Kalau panas reaksi terlalu tinggi, sedikit dinitrobenzene
akan terbentuk berupa padatan. Tulis persamaan reaksi yang terjadi.
Alcohol
1.
Tambahkan beberapa tetes (tetes demi tetes)
kedlam air, catat / perhatikan kelarutannya dalam air. Lakukan dalam tabung
reaksi.
2.
Pada campuran 1 tambahkan bebrapa tetes
H2S04 pekat dlam sedikit beberapa butir kalsium atau natrium
dikromat. Panaskan perhatikan terjadiny reduksi dari dikromat catat bau dari
asetaldehid yang terbentuk.
3.
1 ml alcohol dicampurkan dengan 1 ml CH3COOH
pekat dalam tabung reaksi. Tambahkan beberapa tetes H2SO4
pekat kocok betul-betul dan panaskan diatas pemanas air 10 menit jangan sampai
larutan tersebut mendidih. Kemudian tuang sisinya kedalam air dan catat bau
dari etil asetat.
Fenol
1.
Catat bau yang khas dari zat ini.
2.
Kedlam 2 ml air dalam atbung reaksi
ditambahkan sedikit demi sedikit hablur fenol pada setiap penambahan dikocok
dan amati kelarutannya. Mula-mula fenol akan kelihatan melarut. Tetapi bila air
telah jenuh dengan penambahan fenol akan
kelihatan melarut, selanjutnya akan memisah dan mengapung sebagai larutan
kedua. Kemudian panaskan dan kocok. Campuaran akan menjadi larutan yang serba
sama (homogen) karena pada suhu 68O C, fenol dan air masing-masing
dapat campur. Campuran ini di bagi dua.
3.
Kedalam sebagian larutan 2 tambahkan
larutan NaOH tetes demi tetes. Lapisan fenol kelamaan akan menghilang karena
tebentuk natrium fenolat (C6H5ONa).
4.
Sebagian lagi dari larutan 2 diencerkan
lagi sampai lapisan fenol melarut semuanya. Larutan ini kemudian dibagi 2. Pada
bagian yang satu tambahkan larutan feriklorida (FeCl3). Maka warna ungu akan
terbentuk yang merupakan warna khas yang dihasilkan. Tambahkan HCl, perhatikan
bahwa warna khas yang dihasilkan tadi akan menghilang. Kebanyakan dari
persenyawaan fenol akan menghasilkan hasil berwarna dengan feriklorida.
5.
Kedalam bagian lain dari percobaan 4 ditambahkan air brom, endapan
putih dari tribromfenol akan terbentuk. Tulis persamaan reaksi yang terjadi.
Asam
karboksilat
Asam format
1.
Gunakan beberapa tetes asam format,
catat bau yang merangsang dan uji kelarutannya dalam air.
2.
Kedalam beberapa ml larutan asam format
ditambahkan secukupnya larutan NH4OH, sehingga bila dikocok bau
amoniak dapat dikenal. Didihkan larutan ini 2-3 menit sehingga kelebihan
amoniak akan hilang, dinginkan, tambahkan larutan AgNO3. Amati
endapan putih dari perak format. Panaskan lagi dan amati bahwa perak format
terurai dari warna hitam logam perak mengendap. Tulis persamaan reaksi yang
terjadi.
3.
Tambahkan beberapa tetes asam format
pekat kedalam beberapa ml larutan raksa (II) klorida. Kemudian panaskan.
Endapan putih raksa(II) klorida atau logam raksa yang berwarna abu-abu
terbentuk. Tulis reaksi yang terjadi.
4.
Tambahkan beberapa asam format pekat
kedalam 5 ml larutan H2SO4 encer kemubian tambahkan
kalium permangat secukupnya, sehingga warna merah jambu terbentuk dan panaskan.
Amati reduksi dari permanganate dan keluarnya CO2.
Asam asetat
Tambahkan
beberapa asam asetat pekat kedalam 5 ml larutan H2SO4 encer. Kemudian tambahkan
kalium permanganat secukupnya, sehingga
warna merah jambu terbentuk dan panaskan. Catat asam asetat tidak mempunya
sifat mereduksi seperti asam format.
I.
HASIL
PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
1.1 HASIL PENGAMATAN
Hidrokarbon
Table
1. Sifat fisik hidrokarbon
|
Prosedur Percobaan
|
Hasil Pengamatan
|
||||
|
10 tetes Sikloheksana + 10 tetes air
10 tetes toluene + 10 tetes air
|
Tidak larut dalam air
Tidak larut dslam air
|
||||
2. Reaksi dengan brom
Tabung 1
|
Lakmus
berubah warna dari biru menjadi merah.
|
Tabung 2
|
Lakmus berubah warna dari biru
menjadi merah
|
3.
r
Hasil pengamatan
|
Sikloheksana
+ etil alcohol menjadi tidak larut.+ KMnO4 warna menjadi cokelat.
Toluene +
etil alcohol menjadi tidak larut. + KMnO4 warna menjadi ungu pekat
|
Benzena
No
|
Prosedur Percobaan
|
Hasil Pengamatan
|
1.
|
1 mL HNO3 (pekat) + 2 mL H2SO4
|
Terbentuknya endapan kuning.
|
Alkohol
Tabung 1
|
Air
+ alcohol larutan tetap
|
|
(campuran
1) + H2SO4 larutan menjadi panas
|
(campuran
2) + natrium dikromat larutan berwarna
biru yang asalnya warna orange pekat dan bau alcohol.
|
|
Tabung 2
|
Alcohol
+ CH3COOH + H2SO4 larutan bening dan berbau
alcohol.
(campuran1)+KMnO4
|
Fenol
·
Baunya
menyengat
·
Setelah
dikocok fenolnya larut dalam 20 detik.
·
Setelah
dipanaskan terbentuk endapan.
·
Dipanaskan
dalam suhu 68O C.
·
Setelah
dipanaskan tabung di bagi 2 menjadi 4 tabung.
Tabung 1
|
Setelah ditambah NaOH pada tetesan 10
terbentuk endapan.
|
Tabung 3
|
·
Setelah ditetesi FeCl3 8 tetes
warna awal orange menjadi keunguan.
·
Lalu ditambah HCl 5 tetes warna
menjadi hilang dan kembali menjadi orange.
|
Tabung 4
|
Setelah ditambah brom 5 tetes
mengendap dan membutuhkan fenol yang banyak.
|
Asam
Karboksilat
Tabel 1.Asam format,
HCOOH
No
|
Prosedur
Percobaan
|
Hasil
Pengamatan
|
1.
2.
3.
4.
|
Asam format + air
Asam
format + NH4OH
Asam
format + NH4OH + AgNO3
Asam
format + raksa (II) klorida . (dipanaskan)
Asam
format pekat + 5 mL H2SO4 encer + KMnO4
|
Larut dalam air dan menimbulkan
bau tajam.
Bau amoniak yang timbul.
Ada sedikit endapan warna hitam.
Terbentuk endapan putih.
Warna ungu muda berubah menjadi
bening ketika dipanaskan dan ada uap CO2
|
Asam
asetat
Asam
asetat
|
Hasil
|
Larutan asam asetat + H2SO4+KMnO4
dipanaskan
|
Bening + KMnO4 berwarna ungu
setelah dipanaskan warna tidak berubah
|
4.2 PEMBAHASAN
Hidrokarbon
1. Sifat fisik hidrokarbon
Pada percobaan pertama sikloheksana dan toluene ketika di
tambah air tidak larut.
Sifat
fisik hidrokarbon yaitu senyawa yang tak berwarna dan bersifa non polar atau
tidk larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organic, seperti dietil eter,
karbon tetraklorida/heksana. Yang telah diuji secara objektif bahwa toluene
(termasuk hidrokarbon aromatik) dan sikloheksana (termasuk hidrokarbon
alisiklik) ketika ditetesi air tidak larut sama sekali dalam air.
CH3 CH3 CH3
CH3
toluene CH3
CH3 CH3 sikloheksana
2. Reaksi dengan brom
Dalam Uji ini bertujuan agar dapat mengetahui pengaruh cahaya dalam
mempercepat terjadinya
reaksi senyawa hidrokarbon. Uji dikatakan
positif atau terbentuk gas HBr yaitu dengan pengujian melalui kertas lakmus
yang akan mengalami perubahan warna menjadi merah karena adanya gas HBr yang
merupakan asam. Reaksi pada uji ini menggunakan brom
(Br) dalam CCl4 yang ditambahkan pada tiap sampel yang digunakan sikloheksana. Reaksi dengan
menggunakan klor (Cl2) atau brom (Br2) disebut reaksi
halogenasi atau sering disebut juga brominasi atau klorinasi. Halogenasi dari
alkana dilakukan pada tempat terang dan gelap serta pada temperatur yang
tinggi. Pada tempat yang gelap reaksi yang terjadi cenderung lambat, tetapi
apabila diletakkan ditempat yang terang reaksi yang terjadi akan sangat cepat
sehingga mengakibatkan terbentuknya suatu molekul baru sebagai hasil
terpisahnya partikel-partikel yang bertumbukan. Sehingga
menghasilkan HBr dan sebuah radikal bebas.
3.
Reaksi dengan KMnO4
Larutan
6 tetes dari sikoheksana dan toulena dalam 2 ml etil alkohol dalam tabung
reaksi terpisah, kemudian menambahkan 2 tetes larutan KMnO4 2% dan
yang terjadi yaitu Sikloheksana dan Toluena terjadi perubahan warna dalam waktu
1 menit dan warna yang terbentuk dari ungu menjadi merah maron dan sedikit endapan.
Benzena
Dalam
percobaan ini dapat dikategorikan sebagai pengujian suatu raksi pada
benzene.Breaksi benzene yang diuji adalah reaksi substitusi
atom H dengan gugus nitro disebut juga reaksi nitrasi. Dalam uji ini digunakan
preaksi asam nitrat (HNO3) yang pekat dengan katalis H2SO4
pekat yang akan diperoleh hasil reaksi berupa senyawa nitrobenzene yang dapat
dituliskan reaksinya sebagai berikut :
H NO2
H2SO4
+ HNO3 +
H2O
Ketika HNO3dan H2SO4dicampurkan
dan dimasukan kedalam tabung reaksi, kemudian harus diletakan dibawah keran air
agar campuran tersebut mendingin.Kran air ini berguna untuk mendinginkan
campuran antara HNO3dan H2SO4.setelah dingin
campuran tersebut kemudian campurkan dengan benzene, yang menghasilkan endapan
putih didasar tabung reaksi.namun percobaan ini tidak sesuai yang seharusnya
jika benzene dicampurkan harus membentuk minyak kuning yang kental, yang
sebagian terapung. Factor penyebabnya mungkin pada saat pelarutan benzene
campuran antara HNO3dan H2SO4masih panas,
sehingga reaksinya tidak sempurna. Kenapa reaksi substitusi pada benzene
diperlukan pada suhu yang dingin, karena untuk memebedakan reaksi adisi pada
benzene yang hanya dapat berlangsung jika dilakukan dalam suhu tinggi/panas.
Alcohol
Ketika
alcohol + air larutan tetap. Air + H2SO4 + Na2Cr2O7 terjadi perubahan warna
pada saat dipanaskan yaitu warna biru pekat dan bau alkohol.. Hal ini
disebabkan karena larutan tersebut bereaksi dan mengalami perubahan baik
ditinjau dari segi fisika dan perubahan dalam sudut pandang kimia
1 ml etanol (alkohol) + 1 ml CH3COOH (pekat) + H2SO4 (pekat). Dimana akan terjadi saling larut dalam larutan tersebut dan setelah dipanaskan akan menimbulkan bau yang menyengat larutan juga bening. Bau tersebut akibat dari penguapan dari larutan yang sudah di campurkan.
1 ml etanol (alkohol) + 1 ml CH3COOH (pekat) + H2SO4 (pekat). Dimana akan terjadi saling larut dalam larutan tersebut dan setelah dipanaskan akan menimbulkan bau yang menyengat larutan juga bening. Bau tersebut akibat dari penguapan dari larutan yang sudah di campurkan.
Fenol
Baunya sangat menyengat dan
kelarutan fenol dalam air bersifat
homogen, penambahan fenol mencapai 6 gram yang tetap larut dalam air,
selanjutnya sudah tidak larut karena dalam
penambahan lebih banyak fenolnya bila dibandingkan dengan air itu
sendiri. Dan ketika larutan ditambahkan asam mineral seperti HCl warna ungu
akan menghilang menjadi warna kuning dan
adanya endapan berwarna orange. Hal ini disebabkan karena sifat dari HCL yang
menyebabkan terjadinya perubahan warna
dan timbulnya endapan.
Asam Karboksilat
Asam
format HCOOH
Pada percobaan pertama di uji bau
dan kelarutan asam format yang merupakan rangkaian menguji sifat fisik asam
karboksilat.Asam karboksilat dengan panjang rantai 1-4 larut sempurna dalam
air, sedangkan asam karboksilat dengan panjang rantai 5-6 sedikit larut dalam
air dan asam karboksilat dengan panjang rantai lebih dari 6 tidak larut dalam
air. Asam karboksilat larut dalam pelarut organik (seperti eter, alkohol dan
benzena).Dan mempunyai bau yang khas.
Sehingga
uji kelarutan dapat dianalisis ketika saat asam format ditetesi air, asam
format tersebut larut dalam air.Karena asam format ini disebut juga asam
metanoat, yang merupakan turunan pertama dari asam karboksilat, yang bisa larut
dalam air.Dan mempunyai ciri yang khas yang berbau tajam.
Asam Asetat
Pada saat larutan
asam asetat + H2SO4+KMnO4 dipanaskan terjadi perubahan warna Bening + KMnO4
berwarna ungu setelah dipanaskan warna tidak berubah. Asam asetat adalah asam
asetat cairan jenuh berbau sangat asam dan umumnya digunakan sebagai larutan
cuka. Asam asetat yang yang kadarnya 100% pada suhu 16,6 O C akan
membeku menjadi hablur yang menyerupai es dalam keadaan ini juga disebut cuka
es. Dan H2SO4 yang bersifat pekat juga bias mempengaruhi perubahan
pada percobaan tersebut.
II.
KESIMPULAN
1.
Sifat
fisik hidrokarbon yaitu senyawa yang tak berwarna dan bersifa non polar atau
tidk larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organic, seperti dietil eter,
karbon tetraklorida/heksana.
2.
Senyawa hidrokarbon dipengaruhi oleh
cahaya untuk mempercepat reaksi.
3.
Reaksi dengan menggunakan klor (Cl2)
atau brom (Br2) disebut reaksi halogenasi atau sering disebut juga
brominasi atau klorinasi.
4.
.Adanya
perbedaan golongan senyawaan organik berdasarkan gugus fungsinya
III.
DAFTAR
PUSTAK
Parning.Horale. 2005. Kimia 3B SMA kelas XII. Jakarta:
Yudistira
Sutresna, Nana. 2007. Cerdas Belajar Kimia untuk kelas XII.Bandung:
Grafindo Media Pratama
Annisanfushie's WeblogDiakses pada 15 mei 2011,
judul web Asam Karboksilat
Annisanfushie's Weblogdiakses pada 15 mei 2011, judul web Hidrokarbon.
IV.
LAMPIRAN
Pertanyaan:
1. Apaka
bukti reaksi KMNO4 dengan alkena.
2. Gambarkan
struktur dari gugus fungsi yang menjadi ciri alcohol dan penol.
3. Bagaimana
titik didih alcohol dan gliserol dibandingkan alcohol biasa.
4. Apakah
arti pKa suatu asam
5. Kemantapan
senyawa aromatic sering dihubunkgan dengan ebergi resonansi. Jelaskan
Jawab:
1. Lenyapnya
warna ungu dan terbentuknya MnO2 yang coklat.
2. -
Ciri khas stuktur dari gugus alcohol
C OH atau R – OH
-
Ciri khas stuktur dari gugus fenol
OH
3. Gliserol
titik didihnya 290
Alcohol titik didihnya 64,7
4. Yaitu
tetapan asam lemah
5.
Pertanyaan dari kuis
1.
Tuliskan rumus struktur dan nama senyawa
dari
ΓΌ Alkanal
ΓΌ Keton
ΓΌ Eter
ΓΌ Asam
karboksilat
2. Reaski
pembentuk esterifikasi terbentuk dari apa??
Jawab:
1. Rumus
stuktur dan nama senyawan dari:
ΓΌ Alkanal
O
R C
H
Contoh
senyawa:
Metanal =CH2O
O
H C
H
Etanal = C2H4O
O
CH3 C
H
ΓΌ Keton
R C
R’
O
Contoh senyawa:
Propanon = C3H6O
CH3 C
CH3
O
Butanon = C4H8O
CH3 C C2H5
O
ΓΌ Ester
O
R C
O
R’
Contoh senyawa:
Metil Metanoat = C2H4O2
O
H C
O
CH3
Metil Etanoat = C3H6O2
O
CH3 C
O
CH3
ΓΌ Asam
karboksilat
O
R C
OH
Contoh senyawa:
Asam Metanoat = CH4O2
O
H C
OH
Asam etanoat = C2H4O2
O
H C
OH
2. Reaksi
terbentuknya esterifikasi
Asam karboksilat + alcohol ester + H2O
Tidak ada komentar:
Posting Komentar