BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Saat
ini sebagian besar mahasiswa menganggap
pelajaran kimia itu adalah pelajaran yang sulit untuk dipahami,apalagi program
studi yag bukan khusus kimia. Maka dengan itu upaya – upaya dilakukan untuk
mempermudah kita melakukan pembelajaran dikelas.Begitupun alasan atau latar
belakang pembuatan makalah ini adalah untuk menunjang kita dalam proses
pembelajaran.sehingga dosen melakukan upaya dengan cara membagi
kelompok-kelompok kecil dengan membagi-bagi tugas membuat makalah sesuai
silabus pelajaran yang akan disampaikan dosen tertentu,dengan ini,sebagian
kecil pelajaran insya Allah sudah mampu dimengerti anggoya kelompok
bersangkutan,serta untuk hal lain dalam pembelajaran akan disampaikan kelompok lain
dan lebih jelasnya lagi oleh dosen mata kuliah.
Melalui makalah ini kami sebagi penulis berusaha mengupas mengenai materi yang ditugaskan dosen pengampu yaitu
tentang “Hukum Termodinamika II dan Energi Bebas”.
Formulasi Kelvin-Planck atau hukum termodinamika
kedua menyebutkan bahwa tidak mungkin untuk membuat sebuah mesin
kalor yang bekerja dalam suatu siklus
yang semata-mata mengubah energi panas yang diperoleh dari suatu reservoir pada suhu tertentu seluruhnya menjadi usaha mekanik. Hukum kedua
termodinamika mengatakan bahwa aliran kalor memiliki arah; dengan kata lain,
tidak semua proses di alam semesta adalah reversible (dapat dibalikkan arahnya). Sebagai contoh jika seekor beruang
kutub tertidur di atas salju, maka salju
dibawah tubuh nya akan mencair karena kalor dari tubuh beruang tersebut.
Proses spontan adalah waktu-evolusi dari sebuah sistem di
mana ia melepaskan energi bebas (biasanya sebagai panas) dan
bergerak ke keadaan, energi yang lebih rendah lebih termodinamika stabil.
Untuk lebih memahami mengenai “Hukum Termodinamika II
dan Energi Bebas” ini dapat dilihat pada bagian pembahasan dalam makalah ini.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana bunyi
hukum termodinamika II ?
2.
Apa perannya
Hukum Termodinamika II terhadap kehidupan ?
3.
Bagaimana
hubungannya Hukum Termodinamika II terhadap kimia ?
4.
Apa sajakah
proses – proses pada energi bebas ?
5.
Bagaimana
perubahan yang terjadi akibat dari energi bebas
C.
TUJUAN
1.
Menjelaskan
Hukum Termodinamika II.
2.
Menjelaskan
peranan Hukum Termodinamika terhadap kehidupan.
3.
Menjelaskan
hubungan Hukum Termodinamika II terhadap kimia.
4.
Menguraikan
proses-proses pada energi bebas.
5.
Menjelaskan perubahan
yang terjadi akibat dari energi bebas.
D.
BATASAN MASALAH
Pembahasan
mengenai “Hukum Termodinamika II dan Energi bebas” mempunyai cakupan yang
sangat luas. Jadi adapun batasan masalah dalam makalah ini adalah merujuk pada
rumusan maslah yang telah di cantumkan di atas.
BAB II
ISI
A. HUKUM TERMODINAMIKA II
Formulasi
Kelvin-Planck atau hukum termodinamika kedua
menyebutkan bahwa tidak mungkin untuk membuat sebuah mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus yang semata-mata
mengubah energi panas yang diperoleh dari suatu reservoir pada suhu tertentu seluruhnya menjadi usaha mekanik. Hukum kedua termodinamika mengatakan bahwa aliran kalor memiliki
arah; dengan kata lain, tidak semua proses di alam semesta adalah reversible (dapat dibalikkan arahnya). Sebagai contoh jika seekor beruang
kutub tertidur di atas salju, maka salju
dibawah tubuh nya akan mencair karena kalor dari tubuh beruang tersebut. Akan tetapi beruang tersebut tidak dapat mengambil kalor
dari salju tersebut untuk menghangatkan tubuhnya. Dengan demikian, aliran
energi kalor memiliki arah, yaitu dari panas ke dingin. Satu aplikasi penting
dari hukum kedua adalah studi tentang mesin
kalor
- Proses Spontan dan Tak Spontan
Proses
Spontan : proses yang dapat berlangsung dengan sendirinya dan tidak dapat balik
tanpa pengaruh dari luar . Contoh :
a.
Panas, selalu mengalir dari temperatur tinggi ke temperatur rendah.
b.
Gas mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah
c. Air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah.
Manfaat Proses Spontan :
•
Energi panas dapat menggerakkan mesin panas
•
Ekspansi gas dapat menggerakkan piston (motor bakar)
•
Air terjun untuk menggerakkan turbin listrik.
Karakter proses spontan :
·
Semua proses spontan berlangsung dari energi potensial
tinggi ke energi potensial yang lebih rendah
·
Reaksi kimia akan berlangsung secara spontan apabila
reaksinya eksoterm. Jadi diikuti penurunan entalpi. Untuk hal ini entalpi
sebagai energi potensial kimia.
·
Jika entalpi reaktan lebih tinggi dari entalpi zat
hasil, sehingga ΔH negatif, maka reaksi bersifat spontan.
·
Reaksi endoterm dapat juga berlangsung spontan.
Prosesnya berlangsung terus hingga tercapai keadaan setimbang.
contoh : air menguap secara spontan ke
atmosfer. Jumlah air yang menguap = uap yang kembali mengembun.
•
Reaksi yang dapat balik juga dapat terjadi secara
spontan. Contoh : H2 bereaksi dengan Cl2 membentuk HCl.
Sebaliknya HCl akan terurai menjadi H2 dan Cl2 sampai
terjadi keadaan setimbang.
•
Proses menuju ke keadaan setimbang juga merupakan
proses spontan.
•
Kesimpulan : Semua perubahan spontan berlangsung
dengan arah tertentu.
Proses tak spontan : proses yang tidak
dapat berlangsung tanpa pengaruh dari luar. Contoh : panas tak dapat mengalir
dari suhu rendah ke suhu tinggi tanpa pengaruh dari luar.
ENTROPI
(s)
Selain perubahan entalpi, perubahan kimia
maupun fisika melibatkan perubahan dalam kekacaubalauan (disorder) relatif dari
atom-atom, molekul-molekul ataupun ion-ion. Kekacaubalauan (ketidakteraturan)
suatu sistim disebut ENTROPI.
Contoh :
•
Gas yang diwadahi dalam suatu labu 1 L memiliki
entropi lebih besar daripada gas dengan kuantitas yang sama ditempatkan dalam
labu 10 ml.
•
Natrium Klorida dalam bentuk ion-ion gas mempunyai
entropi lebih tinggi daripada bentuk kristal padat.
•
Air (cair) pada suhu 0oC mempunyai entropi
lebih tinggi dari pada es dengan temperatur yang sama.
Jumlah entropi di alam semesta selalu
meningkat
Makin tidak teratur : S semakin meningkat.
RUMUS ENTROPI
∆S = qrev
T
Jika entropi
dari sistem meningkat pada waktu es meleleh, maka entropi akan menurun pada
waktu air membeku. Maka :
∆Stotal =
∆Ssemesta = ∆Ssistem + ∆Ssekeliling >
0
ENERGI BEBAS GIBBS
•
Menunjukkan
perubahan entropi total dari sistem
•
Batasan à suhu dan tekanan tetap
G = H – TS
DG = DH –
TDS
(suhu tetap)
DG = - TDS
(tekanan tetap)
Proses spontan : DSsemesta = DSsis
+ DSling > 0
Untuk proses suhu-konstan: DGsis = DHsis -TDSsis
DG < 0 Reaksi spontan
dalam arah maju.
DG > 0 Rx nonspontan,
reaksi ini spontan dlm arahberlawanan
DG = 0 Reaksi dalam
kesetimbangan.
Ssemesta > 0 proses spontan
G < 0 proses spontan
Ssemesta < 0 proses nonspontan
G > 0 proses nonspontan
Ssemesta = 0 proses
kesetimbangan G = 0
proses kesetimbangan
RUMUS ENTROPI
∆S = qrev
T
Jika entropi
dari sistem meningkat pada waktu es meleleh, maka entropi akan menurun pada
waktu air membeku. Maka :
∆Stotal = ∆Ssemesta = ∆Ssistem
+ ∆Ssekeliling > 0
ENERGI BEBAS DAN PERUBAHAN SPONTAN
Perubahan
entropi total merupakan kriteria yang berlaku untuk spontanitas.
Perubahan
entropi sekeliling merupakan pekerjaan yang rumit, yang diperlukan adalah
kriteria yang lepas dari keliling dan dapat diterapkan pada sistem itu saja.
∆Ssem
= ∆Ssis - ∆Hsis/T
Perkalian
dengan T menghasilkan
T ∆Ssem
= T ∆Ssis - ∆Hsis = - (∆Hsis - T ∆Ssis)
- T∆Ssem
= ∆Hsis - T ∆Ssis
suku di sebelah
kanan hanya mengandung besaran untuk sistem dan di sebelah kiri muncul suku ∆Ssem
untuk proses spontan harus bernilai positif.
Persamaan
tersebut, kriteria dasar bagi perubahan spontan, namun melalui sifat
termodinamika yang baru dikenal dengan energi bebas Gibbs (G), maka :
G = H - TS
Jika perubahan
dilakukan pada T dan P tetap, maka
∆G = ∆H - T
∆S……maka
∆G = - T ∆Ssem
Karena kriteria
untuk spontan ialah ∆Ssem >0 untuk proses yang berlangsung pada P
dan T tetap dalam sistem tertutup, perubahan spontan diiringi dengan penurunan
energi bebas, atau ∆G < 0
PERUBAHAN ENERGI BEBAS STANDAR (∆G°)
Sebagaimana
fungsi termodinamika lainnya, energi bebas zat kimia tergantung pada
keadaannya. Maka perlu ditentukan keadaan standarnya.
Padatan (zat
murni pada tekanan 1 atm)
Cairan (zat
murni pada tekanan 1 atm)
Gas (gas ideal
pada tekanan parsial 1 atm)
Zat terlarut /
solut (larutan ideal pada 1 M)
Untuk reaksi
yang senyawanya terbentuk dari unsur-unsurnya maka ∆G°rxn dan energi
bebas standar pembentukan ∆G°f°
∆G° = ∆H - T ∆S
ENERGI BEBAS DAN KESETIMBANGAN
Telah diketahui
bahwa untuk proses spontan ∆G < 0 dan ∆G > 0 pada proses nonspontan, maka
bagaimana jika ∆G = 0?
Keadaan ∆G = 0
adalah keadaan kesetimbangan. Berarti ada kecenderungan yang sama untuk proses
ke arah kiri dan kanan.
Hubungan antara
∆G° dengan K adalah
∆G° = -2,303 RT log K
Tidak ada komentar:
Posting Komentar